Hai semua, kali ini saya mau sedikit ngelucu, 'kan dari kemarin lumayan serius terus. Cerita lucu ini saya dapat ketika buang air besar di WC tadi. Terus ditulis deh. Dijamin nggak lucu, hehehe.
Seperti apa sih?
Semua cerita di bawah ini hanya rekayasa. Kesamaan nama memang disengaja tanpa maksud merendahkan.
Malam minggu telah tiba. Tono pun pergi apel untuk pertama kalinya ke rumah Rikha. Mereka baru jadian.
Sesampainya di halaman rumah Rikha, Tono merasa takut dan grogi. Bukan karena akan ketemu Rikha dia grogi, tapi menurut teman-teman sekolahnya, bapak Rikha galak dan Rikha hanya boleh berpacaran dengan anak yang sekolah di luar negri.
Tapi akhirnya Tono memberanikan diri untuk masuk ke rumah Rikha. Dan terjadi percakapan panas, sbb:
Tono: "Assalamu'alaikum" (sambil menge-tok pintu)
Rikha: "Wa'alaikumsalam..." (jawab Rikha dengan lembut)
"Eh mas Tono, masuk mas... Silakan duduk."
Tono: "Iya dek, makasih. Dek Rikha cantik malam ini."
Rikha: "Huu, emang biasanya nggak cantik?! Oia, mau minum apa mas?"
Tono: "Apa aja." (:asal jangan air aki, dkk)
Rikha: "Oke, aku ke dapur dulu ya."
.....Rikha pun menuju dapur untuk membuat minuman. Dan bapak Rikha datang menghampiri Tono.....
Bapak: "Ehem.. ehem... Temannya Rikha ya?"
Tono: "I... iy... iyya.. Pak" (gugup).
"Saya Tono, pacarnya Rikha."
Bapak: "Pacar Rikha!!" (dengan galaknya)
"Memang kamu sekolah dimana?!!"
Tono: "???" (bingung, jujur nggak ya?)
Bapak: "Hey! Ditanya kok diam!"
Tono: "Ama Rikha" (dalam hati: pasti aku diusir. Kan aku sekolahnya nggak diluar negri)
Bapak: "Ooo... Bagus.. bagus..." (dikira Amerika, padahal ama Rikha)
Tono: "Pak, saya boleh pacaran sama Rikha, 'kan?"
Bapak: "Boleh dong. Silakan...
Kalo pulang ke Indonesia main kesini ya, jangan sungkan-sungkan."
(dalam hati: ini calon mantu yang kucari. Sekolah di Amerika)
Tono: "*#?+@%" (bingung)
....Rikha pun datang membawa minuman, sementara sang bapak masih duduk di depan Tono....
Rikha: "Ini mas minumannya, silakan diminum mas."
Tono: "Iya. Mari Pak." (dengan sopan ke bapaknya Rikha)
Bapak: "Silakan.. silakan."
Rikha: "Oh iya mas. Besok berangkat ekstrakurikuler ke sekolah bareng 'kan?"
Tono: "Oke sayang."
Bapak: "Hah! Kok berangkat bareng? Tono 'kan sekolah di A...."
Rikha: "O, bapak udah kenalan ya?
Iya, mas Tono sekolahnya 'kan bareng sama Rikha."
Bapak: "Apa!!!! Jadi tadi bilang 'ama Rikha', bukan Amerika?!"
Tono: "Iya pak. Saya sekelas dengan Rikha."
Bapak: "Kurang aj*r, pergi kamu dari sini!!
Anak saya sudah sekolah di SMK SWASTA PALING ECEK-ECEK, masa punya pacar dari sekolah yang sama?! Gemana mau maju?!
Pergi kamu!!"
Rikha & Tono: "Tapi pak...." *TAMAT*
Ps: jangan melihat seseorang dari latar belakang-nya saja, tapi cobalah untuk melihat seseorang dari caranya menatap masa depan.
Skenario oleh: Bibit W.S..
Seperti apa sih?
Semua cerita di bawah ini hanya rekayasa. Kesamaan nama memang disengaja tanpa maksud merendahkan.
Malam minggu telah tiba. Tono pun pergi apel untuk pertama kalinya ke rumah Rikha. Mereka baru jadian.
Sesampainya di halaman rumah Rikha, Tono merasa takut dan grogi. Bukan karena akan ketemu Rikha dia grogi, tapi menurut teman-teman sekolahnya, bapak Rikha galak dan Rikha hanya boleh berpacaran dengan anak yang sekolah di luar negri.
Tapi akhirnya Tono memberanikan diri untuk masuk ke rumah Rikha. Dan terjadi percakapan panas, sbb:
Tono: "Assalamu'alaikum" (sambil menge-tok pintu)
Rikha: "Wa'alaikumsalam..." (jawab Rikha dengan lembut)
"Eh mas Tono, masuk mas... Silakan duduk."
Tono: "Iya dek, makasih. Dek Rikha cantik malam ini."
Rikha: "Huu, emang biasanya nggak cantik?! Oia, mau minum apa mas?"
Tono: "Apa aja." (:asal jangan air aki, dkk)
Rikha: "Oke, aku ke dapur dulu ya."
.....Rikha pun menuju dapur untuk membuat minuman. Dan bapak Rikha datang menghampiri Tono.....
Bapak: "Ehem.. ehem... Temannya Rikha ya?"
Tono: "I... iy... iyya.. Pak" (gugup).
"Saya Tono, pacarnya Rikha."
Bapak: "Pacar Rikha!!" (dengan galaknya)
"Memang kamu sekolah dimana?!!"
Tono: "???" (bingung, jujur nggak ya?)
Bapak: "Hey! Ditanya kok diam!"
Tono: "Ama Rikha" (dalam hati: pasti aku diusir. Kan aku sekolahnya nggak diluar negri)
Bapak: "Ooo... Bagus.. bagus..." (dikira Amerika, padahal ama Rikha)
Tono: "Pak, saya boleh pacaran sama Rikha, 'kan?"
Bapak: "Boleh dong. Silakan...
Kalo pulang ke Indonesia main kesini ya, jangan sungkan-sungkan."
(dalam hati: ini calon mantu yang kucari. Sekolah di Amerika)
Tono: "*#?+@%" (bingung)
....Rikha pun datang membawa minuman, sementara sang bapak masih duduk di depan Tono....
Rikha: "Ini mas minumannya, silakan diminum mas."
Tono: "Iya. Mari Pak." (dengan sopan ke bapaknya Rikha)
Bapak: "Silakan.. silakan."
Rikha: "Oh iya mas. Besok berangkat ekstrakurikuler ke sekolah bareng 'kan?"
Tono: "Oke sayang."
Bapak: "Hah! Kok berangkat bareng? Tono 'kan sekolah di A...."
Rikha: "O, bapak udah kenalan ya?
Iya, mas Tono sekolahnya 'kan bareng sama Rikha."
Bapak: "Apa!!!! Jadi tadi bilang 'ama Rikha', bukan Amerika?!"
Tono: "Iya pak. Saya sekelas dengan Rikha."
Bapak: "Kurang aj*r, pergi kamu dari sini!!
Anak saya sudah sekolah di SMK SWASTA PALING ECEK-ECEK, masa punya pacar dari sekolah yang sama?! Gemana mau maju?!
Pergi kamu!!"
Rikha & Tono: "Tapi pak...." *TAMAT*
Ps: jangan melihat seseorang dari latar belakang-nya saja, tapi cobalah untuk melihat seseorang dari caranya menatap masa depan.
Skenario oleh: Bibit W.S..