Bibit We Es - Berita Terbaru, Kabar Terkini, Hot News, Belajar Blog, Bisnis Online, Personal Web dan Make Money Online

GRATIS Gems COC Terbaru

Isi Surat "Anak Nurdin Halid" di Blog & Kepalsuannya

Isi surat terbuka Anak Nurdin Halid membela sang ayah mulai beredar hari Selasa 22 Februari 2011 melalui sebuah layanan blogging Kompasiana. Surat dari putri Nurdin Halid, yang bernama Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, yang bertajuk "Surat Terbuka dari Putri Nurdin Halid" dalam waktu singkat berhasil mengundang perhatian, dan kemudian menjadi kontroversi. Pembahasan dan perdebatan soal surat tersebut muncul di jejaring sosial Twitter. Banyak yang menganggap tulisan tersebut hanya sebuah satire, yaitu sebuah gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Namun sesungguhnya tak jelas juga siapa yang mem-posting tulisan tersebut.

Bi2t.com kutip dari DetikSport, dugaan bahwa surat tersebut hanya sebatas satire muncul karena sang pemilik akun blog bernama Iman Phurawinata, baru di bagian akhir surat diberi embel-embel Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari. Saat ditelusuri melalui akun Facebook dan Twitter-nya juga tak didapat informasi jelas soal identitas si penulis.

Surat itu sendiri berisi pembelaan anak Nurdin Halid terhadap ayahnya yang semakin sering dihujat belakangan ini. Surat tersebut juga menyebut kalau Nurdin Halid hanya menjadi bemper orang lain terkait kisruh verifikasi calon ketua umum PSSI.

Sementara soal tuduhan korupsi yang sempat membuat NH masuk penjara, penulis yang mengaku putri NH itu menyebut bahwa apa yang dilakukan pria asal Makassar tersebut asalah bagian dari upaya membantu para pejabat agar memperoleh bagian dari impor itu.

Saat dikonfirmasi soal surat yang menghebohkan tersebut, Sekjen PSSI Nugraha Besoes, tak berkomentar banyak. Selain belum membaca surat tersebut, beberapa hal disebutnya juga merupakan masalah internal keluarga Nurdin Halid.

"Nanti dech, saya baca dulu supaya jelas permasalahannya karena banyak bagian yang menyangkut masalah internal keluarga yang kurang saya fahami. Tk (terimakasih)," tulis Nugraha dalam pesan singkat pada detiksport.

Nah, di bawah ini isi surat terbuka dari Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari (katanya):

Surat Terbuka dari Putri Nurdin Halid

Salam damai rakyat Indonesia,
Perkenalkan saya Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid yang belakangan ini sedang diributkan oleh orang-orang. Saya satu-satunya putri dari enam bersaudara anak pasangan Nurdin Halid dan Andi Nurbani. Dari susunan keluarga ini saja saya sudah bisa melihat bahwa ayah saya orang hebat. Gen laki-laki sangat kuat. Kentara sekali gen orang Bugis dengan karakter lelaki yang kuat. Ya, ayah yang dilahirkan di Watampone pada 17 November 1958 memang dari keluarga Bugis.

Saya sengaja menulis surat ini lantaran ayah terus menerus dihujat. Masyarakat tampaknya termakan berita-berita di televisi maupun surat kabar. Sebenarnya, kalau mau fakta yang sesungguhnya, ada baiknya melihat tayangan tvOne dan ANTV, atau baca vivanews.com. Ketiga media ini menyuguhkan berita-berita independen tanpa prasangka. Sementara media lain lebih berat untuk menjatuhkan ayah saya. Menurut saya ini bukan lantaran ketiga media itu milik keluarga Aburizal Bakrie, senior ayah saya di Golkar, tetapi media itu ditangani orang-orang profesional macam Karni Ilyas, maupun Uni Lubis.

Sesungguhnya, tak benar jika ayah serakah kekuasaan. Ayah saya sekadar bumper dari orang-orang lain. Kisruh calon ketua PSSI bukan lantaran ulah ayah saya, tetapi kerja tim verifikasi. Lalu, kenapa ayah saya yang dihujat? Ini kolektif PSSI bukan Nurdin Halid!

Buat apa ayah saya cari kekuasaan di PSSI? Toh sebagai pengusaha, ayah saya sudah kaya. Saya bangga punya ayah Nurdin Halid. Ia bertanggungjawab kepada keluarga. Ada hal berkesan darinya saat saya nikah tahun lalu. Ayah sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganku. Aku bisa pesta di hotel mewah di Makassar, Hotel Clarion. Di ballroom pula! Pesta berlangsung meriah dengan balutan “kemegahan”. Ayah orang hebat, terbukti 8.000 orang undangan hadir di pesta pernikahanku.

Kata omku, Kadir Halid, khusus pesta pernikahan di Makassar menelan biaya Rp 1,5 miliar-Rp 1,8 miliar. Total biaya tiga acara, Jakarta, Makassar, dan Sinjai konon menghabiskan Rp 5 miliar. Untuk menghibur tetamu, keluarga juga menghadirkan artis ternama Tanah Air, duet Anang dan Syahrini. Mereka yang hadir di antara tamu very important (VIP) di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta istri Ayunsri Harahap yang memboyong belasan kepala dinas dan kepala biro di lingkup pemerintah provinsi (pemprov). Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh beserta istri, mantan Gubernur Sulsel Amin Syam beserta istri, serta mayoritas bupati di daerah ini juga hadir. Mereka di antaranya Bupati Soppeng Andi Soetomo, Bupati Takalar Ibrahim Rewa, Bupati Jeneponto Andi Radjamilo, Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, Bupati Maros Hatta Rahman, Bupati Lutim Hatta Marakarma, pimpinan dan anggota DPRD, serta politisi di Sulawesi ini.

Jadi, kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkawinanku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor.

Mertuaku tahu, Nurdin Halid bukanlah koruptor. Ketika ayah menjadi direktur Inkud, ia rela ditahan karena memuluskan impor minyak goreng. Padahal ayah membantu para pejabat agar memperoleh bagian dari impor itu. Ayah rela pasang badan di bui demi pertemanan dengan yang lain. Begitupun saat dituduh korupsi cengkeh, ayah saya hanya menjalani jual-beli!. Lalu ada lagi ribut-ribut ayah saya korupsi di PSSI, walah musykil itu. Tak ada uang dari Persisam. Tak ada uang terkait cek perjalanan Miranda Gultom. Ayah saya orang bersih, tetapi iklhlas untuk jadi bumper teman-temannya.

Ayah saya bertanggung-jawab dengan nama Nurdin Halid yang berarti “cahaya agama yang kekal”. Setiap jengkap langkah ayah senantiasa berpayung agama. Maka, ayah pun mementingkan naik haji. Ayah ingin berjalan di jalur Tuhan, bukan syetan yang punya nafsu serakah. Rasanya, rakyat Indonesia keliru menilai ayah saya. Justru saya yang tahu persis, ayah saya orang bersih yang hebat. Sebab, kalau ayah buruk hati pasti ditinggalkan teman-temannya. Sampai sekarang, termasuk di PSSI, orang masih setia kepada ayah. Lihat Om Nugraha Besus. Lihat Om Nirwan Bakrie. Mereka loyal terhadap ayah, karena Nurdin Halid memang cahaya agama.

Mudah-mudahan surat terbuka saya ini menjadi pencerah bagi saudara-saudaraku yang terperangkap gelap. Ayah saya datang membawa cahaya buat saudara-saudara rakyat Indonesia. Terimakasih.

Saya yang membanggakan ayah,
Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari


Lalu aslikah surat pembelaan si anak kepada sang ayah itu? Inilah kutipan berita yang Bi2t.Com kutip dari DetikSport juga.

Kehebohan perihal surat terbuka 'putri' Nurdin Halid yang dimuat di sebuah blog terus bergulir. Saudara Nurdin, Kadir Halid, membantah bahwa tulisan itu benar tulisan putri NH.

Seperti ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir ini, ada sebuah tulisan di blog Kompasiana yang mengatasnamakan Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

Dalam blog itu, 'putri' Nurdin berkeluh kesah perihal kecaman yang dialamatkan kepada ayahnya. Di situ, Nurdin disebut sebagai ayah yang bertanggung jawab dan hanya menjadi tameng atas korupsi yang terjadi di sekitarnya.

Meski diyakini bahwa tulisan itu palsu, sebuah media sempat mengabarkan bahwa tulisan tersebut asli tulisan putri Nurdin. Koran tersebut mengutip ucapan saudara Nurdin, Kadir Halid.

Tetapi kepada detikSport, Kadir membantahnya.

"Itu bukan tulisan putri NH tetapi orang lain yang belum diketahui siapa," tulis Kadir Halid melalui pesan singkat kepada detikSport, Kamis (24/2/2011) siang WIB.

Kadir menduga bahwa penulis blog itu adalah provokator yang berniat untuk menjatuhkan Nurdin.

"Itu adalah merupakan provokasi-provokasi yang dilakukan oleh orang-orang tertentu untuk menjatuhkan NH (Nurdin Halid)," tandas Kadir.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Isi Surat "Anak Nurdin Halid" di Blog & Kepalsuannya sudah dibaca? Ini artikel lainnya: