Jika ada orang yang bilang "wanita di dapur juga", di artikel ini justru menceritakan sebuah motivasi yang bisa diambil sebagai salah satu pertimbangan, (maaf) khususnya bagi calon ibu yang berkepribadian sangat bertentangan dengan kalimat dalam tanda kutip di atas :D.
Berikut cerita singkat tapi panjang yang hanya fiktif belaka namun banyak terjadi di dunia nyata. Kesamaan nama memang disengaja tanpa maksud merendahkan.
Bi2t *(daripada orang lain)* adalah seorang pelajar yang sekaligus menjadi anak kost. Kesehariannya dia selalu belajar mandiri. Mulai dari mandi sendiri, makan sendiri, maencuci sendiri, pokoknya serba sendiri, ya walaupun ada teman se-kost tapi tetap sama-sama sibuk dengan hidup masing-masing.
Suatu hari, teman kampusnya yang cantik sekaligus primadona kampus, sebut saja Putri (bukan nama sebenarnya) mengajak Bi2t ke rumahnya untuk mengerjakan tugas makalah kelompok.
Dan,,, sampailah si Bi2t dan Putri di rumah Putri. Hingga terjadi percakapan, sbb: (ceritanya sudah di dalam rumah)
Bi2t: "Siang Bu." (sapa Bi2t kepada ibunda Putri)
Ibu: "Siang mas. Monggo monggo, ibu lagi masak nih."
Bi2t: "Loh, udah siang kok baru masak Bu?"
Ibu: "Lah wong baru bangun, pembantu pulang kampung."
Putri: "Nggak ada yang buatin minum dong??" (sela Putri)
Ibu: "Ya kamu tho Put, yang buatin minum. Sana ke dapur."
Putri: "Yee, nggak tau bu. Gulanya berapa sendok, sirupnya berapa?" (dengan muka super bingung)
Bi2t: "Eh Put, masa nggak tau sih? Kayak bukan cewek aja. Putri suka becanda deh, lucu."
Ibu: "Si Putri memang nggak pernah di dapur dan nggak pernah ngurusin urusan seperti itu. Dari kecil semuanya dilayani oleh pembantu."
Putri: "Ho'oh Bit."
Ibu: "Aduh!!" (teriak ibunda Putri ketika jarinya kena parutan kelapa)
Bi2t: "Keparut ya bu?"
Putri: "Udah tau nanya!"
Ibu: "Iya Mas. Duh mana kelapanya masih utuh. Gemana mau buat santan?
Putri udah pasti nggak bisa nerusin. Sana Put beli santan instan aja di warung depan!!" (ibunda Putri menyuruh anaknya sambil meniupi jarinya)
Bi2t: "Nggak usah Put. Biar aku aja yang nerusin marut kelapanya. Cuma sedikit kok."
Putri & ibu: "Emang bisa?!!" (kompak dan penasaran)
Bi2t: "Bisa, udah biasa bantu ibu di rumah." (sembari memulai memarut kelapa)
*yang ini benar-benar bisa lho, jangan salah*
Putri & ibu: "O" (melongo sambil geleng-geleng kepala)
Bi2t: (bicara dalam hati): "Padahal aku suka sama kamu Put, tapi ternyata kamu belum siap jadi ibu buat anak-anakku" *kejauhan Bit ngimpinya*
Dari cerita di atas ada sedikit pelajaran yang dapat kita ambil. Pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan pilihan seorang lelaki. *sok tua*
Nb: Artikel ini terinspirasi dari hari-hari saya selama di kontrakan. Dan untuk beberapa hari ke depan Insya Alloh saya akan menghadapi hidup dengan sendiri (bersama mbah saja), karena Insya Alloh bapak dan ibu besok (Minggu, 26/04/09) akan berangkat ke RS Cicendo Bandung untuk operasi mata (bapak).
Melalui postingan ini juga, saya mengharap doa dari para sahabat blogger, semoga operasinya berjalan lancar, Amien...
Terima kasih.
Berikut cerita singkat tapi panjang yang hanya fiktif belaka namun banyak terjadi di dunia nyata. Kesamaan nama memang disengaja tanpa maksud merendahkan.
Bi2t *(daripada orang lain)* adalah seorang pelajar yang sekaligus menjadi anak kost. Kesehariannya dia selalu belajar mandiri. Mulai dari mandi sendiri, makan sendiri, m
Suatu hari, teman kampusnya yang cantik sekaligus primadona kampus, sebut saja Putri (bukan nama sebenarnya) mengajak Bi2t ke rumahnya untuk mengerjakan tugas makalah kelompok.
Dan,,, sampailah si Bi2t dan Putri di rumah Putri. Hingga terjadi percakapan, sbb: (ceritanya sudah di dalam rumah)
Bi2t: "Siang Bu." (sapa Bi2t kepada ibunda Putri)
Ibu: "Siang mas. Monggo monggo, ibu lagi masak nih."
Bi2t: "Loh, udah siang kok baru masak Bu?"
Ibu: "Lah wong baru bangun, pembantu pulang kampung."
Putri: "Nggak ada yang buatin minum dong??" (sela Putri)
Ibu: "Ya kamu tho Put, yang buatin minum. Sana ke dapur."
Putri: "Yee, nggak tau bu. Gulanya berapa sendok, sirupnya berapa?" (dengan muka super bingung)
Bi2t: "Eh Put, masa nggak tau sih? Kayak bukan cewek aja. Putri suka becanda deh, lucu."
Ibu: "Si Putri memang nggak pernah di dapur dan nggak pernah ngurusin urusan seperti itu. Dari kecil semuanya dilayani oleh pembantu."
Putri: "Ho'oh Bit."
Ibu: "Aduh!!" (teriak ibunda Putri ketika jarinya kena parutan kelapa)
Bi2t: "Keparut ya bu?"
Putri: "Udah tau nanya!"
Ibu: "Iya Mas. Duh mana kelapanya masih utuh. Gemana mau buat santan?
Putri udah pasti nggak bisa nerusin. Sana Put beli santan instan aja di warung depan!!" (ibunda Putri menyuruh anaknya sambil meniupi jarinya)
Bi2t: "Nggak usah Put. Biar aku aja yang nerusin marut kelapanya. Cuma sedikit kok."
Putri & ibu: "Emang bisa?!!" (kompak dan penasaran)
Bi2t: "Bisa, udah biasa bantu ibu di rumah." (sembari memulai memarut kelapa)
*yang ini benar-benar bisa lho, jangan salah*
Putri & ibu: "O" (melongo sambil geleng-geleng kepala)
Bi2t: (bicara dalam hati): "Padahal aku suka sama kamu Put, tapi ternyata kamu belum siap jadi ibu buat anak-anakku" *kejauhan Bit ngimpinya*
Dari cerita di atas ada sedikit pelajaran yang dapat kita ambil. Pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan pilihan seorang lelaki. *sok tua*
Nb: Artikel ini terinspirasi dari hari-hari saya selama di kontrakan. Dan untuk beberapa hari ke depan Insya Alloh saya akan menghadapi hidup dengan sendiri (bersama mbah saja), karena Insya Alloh bapak dan ibu besok (Minggu, 26/04/09) akan berangkat ke RS Cicendo Bandung untuk operasi mata (bapak).
Melalui postingan ini juga, saya mengharap doa dari para sahabat blogger, semoga operasinya berjalan lancar, Amien...
Terima kasih.