
"Tempat mangkalnya di depan balai RW III, atau persis di bawah gapura RT," ujar Yudo.
Yudo menceritakan, dirinya terpaksa menunggu satu jam melakukan pengamatan untuk memastikan pocong di Jl Kejawan Lor itu palsu. Sejam ditunggu, akhirnya pocong itu muncul juga. "Saya memastikan apa kakinya menyentuh tanah atau tidak," tutur Yudo yang kala itu memantau dari kejauhan.
Yudo mulai curiga ketika menyaksikan pocong itu justru duduk jongkok di bawah gapura setelah melompat-lompat. Yudo pun mengeraskan hati dengan berjalan pelan-pelan, mendekati pocong. "Dan ternyata pocong itu lari ketika akan disergap," ungkapnya.
Melihat bidikannya berusaha kabur, Yudo bersama anggotanya mengejar dan menangkap pocong tersebut. Ia pun langsung digelandang ke Mapolsek Kenjeran.
Saat diperiksa, pocong tersebut mengaku bernama Bahrul Ulum (21), warga Kejawan Lor Gg III yang bekerja sebagai nelayan. Ia mengaku sudah memerankan pocong jadi-jadian ini sejak, Minggu (17/7/2011) lalu.
Pengakuan dari Sang Pocong
Menurut pengakuan Bahrul, ulahnya itu dilakukan karena iseng. Sebab setiap jam 01.00 WIB, dirinya terbangun untuk bersiap-siap melaut. "Karena jenuh menunggu berangkat, saya iseng dandan jadi pocong," aku Bahrul di Mapolsek Kenjeran.
Bahrul mengaku, wajahnya dilumuri bedak hingga mengubah kulitnya yang hitam menjadi putih. Selain itu, di sekitar matanya diberi warna hitam yang melingkar. "Saya pakai arang untuk menghitamkan mata," ujar Bahrul. Tak hanya itu, pria bujang ini meminjam mukena milik ibunya agar persis berpakaian ala pocong.
Yudo menambahkan, banyak warga yang resah dan ketakutan akibat aksi pocong yang diperankan Bahrul ini. Sebab aksi Bahrul sungguh total dan begitu menjiwai ketika menjadi pocong. Selain berpakaian serba putih, Bahrul juga tak lupa mengikat tali pocongannya.
Tak hanya itu, wajah Bahrul juga dilumuri bedak putih dan matanya diwarnai hitam agar serupa dengan pocong. Tentu saja banyak warga yang melihat Bahrul ini lari terbirit-birit. Apalagi Bahrul beraksi tiap jam 02.00 WIB.
Hasil penelusuran Surya, korban pocong jadi-jadian Bahrul ini hingga puluhan orang. Korbannya tak hanya warga di sekitar lokasi, namun juga muda-mudi yang hendak pulang usai memadu kasih di kawasan Pantai Kenjeran. "Pengendara atau warga yang melewati balai RW mengaku sering melihat pocong. Pocong melompat tiga kali lalu diam dan memperlihatkan wajahnya," tutur Yudo.
Mereka yang jadi korban pun langsung berteriak histeris dan lari terbirit-birit. Tak jarang, banyak pengendara atau warga yang berjalan terjatuh akibat tak bisa mengendalikan diri. Karena informasi meresahkan itulah, polisi akhirnya turun tangan. Demikian berita penangkapan pocong oleh polisi di Surabaya yang BI2T.COM kutip dari laman TribunNews.com.